Selamat Datang Diucapkan Kepada Semua Pengunjung Blog Ini Segala Komen Dan Saranan Teman Teman Amat Seri Hargai

Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "J"


Peribahasa Yang Bermula Dengan Huruf "J"

01. Jadi air mandi.
Maknanya: Sudah jadi kebiasaan.

02. Jadi alas cakap.
Maknanya: Hadiah kepada orang yang berjasa.

03. Jadi bapa kuda.
Maknanya: Orang lelaki yang suka kahwin di sana sini dan bersenang-senang di rumah isterinya, tanpa membuat sesuatu pekerjaan.

04. Jadi bumi langit.
Maknanya: Orang yang sangat diharapkan pertolongannya dan segala nasihatnya dituruti.

05. Jadi dinding lasak peti manian.(lasak - masuk, muat, isi; peti manian - tempat simpanan pakaian dan barang-barang yang berharga).
Maknanya: Orang yang menjadi harapan raja atau orang besar-besar.

06. Jadi kuda beban.
Maknanya: Orang suruhan.

07. Jadi penghubung hujung lidah (mulut).
Maknanya: Orang yang menyampaikan pesan seseorang dalam suatu perundingan atau peralatan.

08. Jadi penghubung kaki tangan.
Maknanya: Tempat harapan atau kepercayaan yang selalu memberi pertolongan.

09. Jadi penghubung mata telinga.
Maknanya: Tempat harapan atau kepercayaan yang selalu memberi pertolongan.

10. Jadi teluk ulakan air.
Maknanya: Perundingan atau perdebatan yang berputar-putar di situ-situ saja.

11. Jahit sudah, kelindan putus (kelindan - benang pada jarum).
Maknanya: Habis (selesai) sama sekali.

12. Jalan di tepi-tepi, benang arang orang jangan dipijak.
Maknanya: Hendaklah selalu bersopan santun (bila merantau ke negeri orang).

13. Jalan diasak orang lalu, cupak dipepat orang menggalas (diasak - dipindahkan; orang lalu - peladang; pepat - rata, dipangkas).
Maknanya: Adat istiadat dalam suatu negeri telah diubah oleh orang asing yang tinggal di dalam negeri itu.

14. Jalan mati lagi dicuba, inikan pula jalan binasa.
Maknanya: Orang yang berani dan tidak memilih perbuatannya.

15. Jalan raya titian batu.
Maknanya: Adat (aturan) yang belum berubah-ubah.

16. Jambatan emas.
Maknanya: Jalan mencapai bahagia.

17. Janda belum berlaki.
Maknanya: Gadis yang sudah ditinggalkan oleh lelaki yang menjadi kekasihnya.

18. Janda berhias.
Maknanya: Janda yang belum beranak.

19. Jangan bagai babi merasa gulai.
Maknanya: Orang yang hina tidak patut berjodoh dengan orang bangsawan.

20. Jangan bagai orang berjudi: menang mua, alah hendak berbela (mua - melampau).
Maknanya: Membuat pekerjaan yang sudah ada celanya, nescaya merugikan semata-mata.

21. Jangan bagai orang patah selera, banyak makan (patah selera - tak bernafsu makan).
Maknanya: Pura-pura tidak mahu, tetapi dalam hati suka sekali.

22. Jangan bawa resmi jagung, makin berisi makin tegak.
Maknanya: Makin kaya (berilmu) makin sombong.

23. Jangan bercermin di air keruh.
Maknanya: Jangan mengikut tauladan (teladan) yang buruk.

24. Jangan berebutkan tembikar pecah.
Maknanya: Janganlah berkelahi kerana memperebutkan sesuatu yang tidak ada gunanya.

25. Jangan berkemudi di haluan.
Maknanya: Jangan terlalu sangat mengikut kata isteri.

26. Jangan bersandar di batang rengas.
Maknanya: Tidak usah mencari perlindungan pada orang besar yang jahat.

27. Jangan bersandar di punggur.
Maknanya: Tidak ada faedahnya mencari perlindungan pada orang yang sudah tidak ada lagi kekuasaannya.

28. Jangan bijak terpijak, biarlah bodoh bersuluh.
Maknanya: Orang yang menyangka dirinya bijak selalu mendapat kehinaan; tetapi orang bodoh yang suka bertanya selalu beroleh kejayaan.

29. Jangan buat kerbau tanduk panjang.
Maknanya: Jangan ikut campur dalam urusan orang lain.

30. Jangan diajar anak harimau makan daging.
Maknanya: Jangan digembirakan anak orang yang berkuasa berbuat zalim.

31. Jangan diajar orang tua makan dadih (dadih - air susu kerbau yang dikentalkan).
Maknanya: Tidak usah diajar orang yang sudah tahu.

32. Jangan diajar orang tua makan kerak.
Maknanya: Tidak usah diajar orang yang sudah tahu.

33. Jangan dicatuk dengan yang tajam, dicencang dengan yang majal.
Maknanya: Menasihati seseorang hendaklah dengan sabar dan berulang-ulang.

34. Jangan difikirkan air pasang saja.
Maknanya: Janganlah mengharapkan nasib yang baik sentiasa.

35. Jangan difikirkan bengkok tebu itu bengkok pula manisnya.
Maknanya: Nasihat yang baik tidak memandang orang yang mengatakannya.

36. Jangan diperlelarkan timba ke perigi, kalau tak putus genting.
Maknanya: Perbuatan yang jahat jangan dibiasakan.

37. Jangan disangkakan ikan lais-lais tiada menyengat. Maknanya: Jangan dipermudah-mudahkan orang yang lemah, terkadang-kadang ia dapat menyusahkan orang kuat.

38. Jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis.
Maknanya: Hendaklah selalu ingat dan hati-hati, jangan terpedaya dengan sesuatu yang elok; jangan dicari kemarahan orang yang berkuasa.

39. Jangan kamu sangka: kapal api besi itu pun masuk guri juga (guri - sejenis buyung).
Maknanya: Jangan disangka sesuatu yang kuat dan teguh akan kekal terus tidak binasa.

40. Jangan meludah ke langit.
Maknanya: Jangan mengeji (mencela) ibu bapa atau saudara mara sendiri.

41. Jangan memanah ke langit.
Maknanya: Jangan menderhaka kepada negeri atau pemerintah kerana yang serupa itu akan membinasakan diri sendiri.

42. Jangan memangku ayam jantan, baik memangku ayam betina.
Maknanya: Rezeki yang halal itu lebih baik daripada rezeki yang haram.

43. Jangan memberi bunga kepada monyet.
Maknanya: Memberi sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya.

44. Jangan membuat baik, memberi itik bertaji; membuat jahat, sampai ayam dikerat susuhnya.
Maknanya: Memberi sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya.

45. Jangan menggegai sempada di bawah batang (menggegai - mengusik; sempada - ketam).
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.

46. Jangan menggerak ular tidur.
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.

47. Jangan menghulurkan hulu keris ke tangan orang. Maknanya: Jangan menyerahkan kuasa kepada orang, nescaya kita dibinasakannya.

48. Jangan menjadi seperti kacang lupakan kulit.
Maknanya: Jangan kita lupa akan asal keturunan kita atau akan orang yang telah berbudi kepada kita.

49. Jangan menumbuk di periuk, bertanak di lesung. Maknanya: Jangan berbuat sesuatu pekerjaan yang menyalahi kebiasaan.

50. Jangan menyuruh kapak menyelam beliung.
Maknanya: Jangan memberi kepercayaan kepada orang yang tidak setia.

51. Jangan merempuh sarang lebah.
Maknanya: Bahaya jangan dicari-cari.

52. Jangan puntung berasap jua.
Maknanya: Perselisihan (perkara) yang sudah selesai itu jangan diungkit-ungkit lagi.

53. Jangan sampai sesat barat: sepuluh kali diukur, sekali dikerat.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan (perkara) hendaklah diperiksa dulu buruk baiknya sebelum dikerjakan.

54. Jangan sangat pemilih, takut terkena buku buluh (kelak).
Maknanya: Kerjakanlah sesuatu pekerjaan itu dengan tekun dan sabar tanpa dolak-dalik.

55. Jangan seperti si buta mematah tongkat.
Maknanya: Jangan bermusuh dengan orang yang menolong kita.

56. Jangan sudah terperosok, baru hendak membaiki lantai.
Maknanya: Sesudah mendapat kecelakaan baru hendak beringat-ingat.

57. Jangan tercirit di periuk.
Maknanya: Jangan berbuat angkara pada tempat kita menumpang; jangan berbuat jahat kepada orang yang telah menolong kita.

58. Jangat liat kurang panggang (jangat - kulit kerbau atau lembu).
Maknanya: Tidak dapat diajar; degil.

59. Janji sampai, sukatan penuh.
Maknanya: Sudah sampai ajal.

60. Janjian antah tidak ceruh.
Maknanya: Nasib yang malang.

61. Jaras dikatakan raga jarang (jaras - raga yang jarang anyamannya).
Maknanya: Orang yang mencela orang lain, padahal dia sendiri pun ada celanya juga; orang yang tiada ilmu kerap kali salah pilih.

62. Jari kudung dimasukkan cincin.
Maknanya: Berbuat sesuatu tidak pada tempatnya.

63. Jaring berbangkit kuaran tiba.
Maknanya: Perhitungan yang salah.

64. Jarum halus kelindan sutera.
Maknanya: Tipu muslihat yang sangat halus.

65. Jatuh berjolok.
Maknanya: Memperoleh sesuatu kerana diminta.

66. Jatuh berkait.
Maknanya: Memperoleh sesuatu kerana diminta.

67. Jatuh di atas tilam.
Maknanya: Beruntung kerana mendapat pangkat, isteri yang kaya dan sebagainya.

68. Jatuh dihimpit tangga.
Maknanya: Mendapat kesusahan silih berganti.

69. Jatuh tidak berkait ( berjolok).
Maknanya: Membuat sesuatu tanpa diminta.

70. Jauh bau bunga, dekat bau tahi (kencing).
Maknanya: Sanak saudara, bila jauh selalu terkenang tetapi bila dekat selalu bertengkar.

71. Jauh boleh ditunjukkan, dekat boleh dikakukkan (dikakuk - dipegang).
Maknanya: Kebenaran sesuatu perkataan yang diucapkan boleh diuji, kerana ada tanda dan buktinya.

72. Jauh dari mata jauhlah dari hati.
Maknanya: Hilang kasih sesudah berjauhan tempat.

73. Jauh di mata, dekat di hati.
Maknanya: Meskipun telah jauh berpisah, tetapi tidak lupa pada yang ditinggalkan.

74. Jauh menyalak kuat, dekat mencawat ekor.
Maknanya: Bercakap besar di belakang-belakang saja.

75. Jauh panggang dari api.
Maknanya: Jawapan atau sindiran yang tidak tepat.

76. Jauhari juga yang mengenal manikam.
Maknanya: Orang yang bijaksana juga yang mengetahui keelokan ilmu.

77. Jejak dapat dihilangkan, belang bagaimana hendak dihilangkan?
Maknanya: Kesan perbuatan jahat dapat dihilangkan, tetapi tabiat tak dapat dihilangkan dengan mudah.

78. Jejak selut kaki terbenam.¹1¹₩!
Maknanya: Berbuat sesuatu barang yang tidak diketahui, akhirnya akan mengecewakan.

79. Jejaknya keruh.
Maknanya: Asal usulnya sejak mula sudah kurang baik.

80. Jelatang di hulu air.
Maknanya: Perkara yang selalu menyusahkan.

81. Jemur terkekar ayam tiba.(terkekar - terkembang) Maknanya: Baru saja dagangan dibuka, telah banyak orang datang membeli.

82. Jenguk pandang tindai-tindai; usul-usul, asal-asal, jangan ditinggalkan (tindai-tindai - lihat dengan perhatian yang saksama kalau-kalau ada yang salah).
Maknanya: Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan lebih baik diperiksa dan diselidiki dulu, supaya selamat dan sempurna pekerjaan itu.

83. Jerat halus kelindan sutera.
Maknanya: Tipu muslihat yang sangat halus.

84. Jerat semata bunda kandung.
Maknanya: Anak seorang yang sangat disayangi dan dimanjakan.

85. Jerat serupa jerami.
Maknanya: Tipu daya yang tersembunyi di dalam kesukaan.

86. Jerat tiada lupa akan balam, tetapi balam lupa akan jerat.
Maknanya: Sudah lupa akan bahaya, tetapi sebenarnya bahaya masih tetap mengancam.

87. Jerih menentang boleh, rugi menentang laba.
Maknanya: Suka menolong kerana ingin mendapat pertolongan pula; berani bersusah payah tentu akan mendapat keuntungan.

88. Jika ada padi berhampalah, jika ada hati terasalah. Maknanya: Suka menolong kerana ingin mendapat pertolongan pula; berani bersusah payah tentu akan mendapat keuntungan.

89. Jika baik ada cacatnya.
Maknanya: Tidak ada yang sempurna benar.

90. Jika berjumbai tempat bergantung.
Maknanya: Tanda yang dapat dijadikan punca penyelidikan.

91. Jika berpuluh-puluh kali batang beralih( bertindih), cacing di bawah juga.
Maknanya: Walaupun orang besar-besar silih berganti datang dan perginya, namun rakyat tetap seperti itu juga.

92. Jika bunga tak hendak dipersunting, boleh dibuat peraksi kain.
Maknanya: Perempuan yang baik budi pekertinya, walau sudah tua (rupa hodoh), boleh juga menjadi ketua rumah.

93. Jika cerdik teman berunding, jika bodoh disuruh diarah.
Maknanya: Sahabat yang tulus ikhlas dan suka membantu.

94. Jika diturut hati yang geram, hilang takut timbul berani.
Maknanya: Sebacul-bacul orang apabila telah marah akan menjadi berani.

95. Jika hati tak suka, madu diminum serasa cuka.
Maknanya: Menunjukkan kebencian.

96. Jika kepalanya ular, takkan ekornya belut.
Maknanya: Yang jahat itu tetap jahat.

97. Jika kerbau dipegang orang talinya, jika manusia dipegang mulutnya.
Maknanya: Janji mesti ditepati.

98. Jika memelihara ayam, musang jangan dijinakkan; setidak-tidaknya bertempiaran kelak.
Maknanya: Jika ada anak isteri terutama sekali anak gadis, janganlah dibiarkan orang lelaki yang jahat datang bertamu ke rumah.

99. Jika menebang menuju pangkal, jika melanting menuju tangkai.
Maknanya: Berbuat sesuatu pekerjaan hendaklah dengan maksud dan tujuannya.

100. Jika pandai menggunting, hendaklah pandai menjahitnya.
Maknanya: Sesuatu pekerjaan yang sudah dimulai janganlah dibiarkan terbengkalai.

101. Jika salah sebatang dicabut, salah serumpun dibongkar, salah separuh dirambah (rambah - membabat, menebangi).
Maknanya: Hukuman haruslah dijatuhkan menurut besar kecil kesalahan yang dilakukan.

102. Jika sengaja hendak bercekak pinggang, tinggallah rebana beralih ke gelanggang; tak tahu pipit tak tahu enggang, yang rapat kelak menjadi renggang.
Maknanya: Kalau sengaja mencari perselisihan maka hancurlah kerukunan hidup yang aman dan damai.

103. Jika tak kena-kena membangkit balak terendam di lumpur, makin dalam ia terbenam.
Maknanya: Jika tak pandai menyuruh orang malas bekerja, maka makin rosaklah pekerjaan itu.

104. Jika tak lalu dandang di air, di gurun dirangkakkan (dandang - sejenis perahu).
Maknanya: Untuk menyampaikan maksudnya, maka segala daya upaya akan dilakukan.

105. Jika terjamah benda bertuan, alamat nyawa akan melayang.
Maknanya: Orang yang mengganggu rumah tangga orang lain tak dapat tiada akan menerima akibatnya.

106. Jika tiada tersapu arang di muka, baiklah mati daripada hidup.
Maknanya: Lebih baik mati daripada hidup menanggung malu.

107. Jika tidak dipecah ruyung, di mana boleh mendapat sagu.
Maknanya: Tak akan tercapai maksudnya kalau tak mahu berusaha dan bersusah payah.

108. Jika yang baik diperbuat bersilang cerana datang, jika yang buruk diperbuat bersilang telunjuk bibir.
Maknanya: Perbuatan baik apabila dikerjakan dapat pujian di mana-mana, perbuatan buruk apabila dikerjakan dapat celaan kanan dan kiri.

109. Jikalau beranak ikut kata bidan.
Maknanya: Turutlah nasihat orang yang lebih ahli daripada kita.

110. Jikalau di hulu airnya keruh, tak dapat tidak di hilirnya keruh juga.
Maknanya: Jikalau dari mula sudah kusut maka sukarlah untuk menyelesaikan; kalau sudah biasa jahat maka jahat juga kesudahannya.

111. Jikalau intan itu biar keluar dari mulut anjing sekalipun, bernama intan juga.
Maknanya: Perkataan yang baik biarpun keluar dari mulut siapa juga, tetap baik.

112. Jikalau kasihkan padi, buanglah rumput.
Maknanya: Jika kasih akan anak isteri, berhentilah daripada mengasihi orang lain.

113. Jikalau kerana sebuah dusun maka binasa negeri, haruslah dusun itu dibuangkan.
Maknanya: Jikalau kerana seorang maka kerukunan hidup terganggu maka singkirkanlah orang itu.

114. Jikalau kita duduk di atas ciau emas sekalipun, namun hati tiada senang juga (ciau atau ciu - tilam tempat duduk).
Maknanya: Jika hati tiada suka, walau bagaimanapun senangnya, masih berdukacita juga.

115. Jikalau menampi jangan tumpah padinya.
Maknanya: Memilih sesuatu benda hendaklah berhati-hati jangan sampai terbuang benda yang berguna.

116. Jikalau tiada dapat dibaiki, jangan pula dipecahkan (rosakkan).
Maknanya: Jangan rosakkan (mencela) perkara yang tidak kita ketahui.

117. Jikalau tiada rial di pinggang, saudara yang rapat menjadi renggang.
Maknanya: Orang yang tidak berharta (berwang) kurang dihargai orang.

118. Jikalau tidak berada-ada, masakan tempua bersarang rendah.
Maknanya: Tentu ada sebab-sebabnya (sesuatu yang tersembunyi), maka sesuatu itu terjadi demikian.

119. Jikalau ular menyusur akar, tiada hilang bisanya. Maknanya: Orang besar yang merendahkan diri tidak akan jatuh martabatnya.

120. Jirus bagai bulan akan habis.
Maknanya: Modal yang makin lama makin susut.

121. Jiwa bergantung di hujung rambut.
Maknanya: Senantiasa dalam kecemasan kerana nasibnya yang tidak tentu.

122. Juadah sudah dijilat cicak.
Maknanya: Perempuan yang sudah melakukan kejahatan dalam diam-diam.

123. Jual sutera beli mastuli.(mastuli - kain tebal yang amat mahal harganya).
Maknanya: Dapat ganti yang lebih berharga lagi.

124. Jung pecah, yu yang kenyang.
Maknanya: Jika ada kerusuhan tentu ada orang yang mendapat keuntungan daripada kerusuhan itu; 6kerugian bagi seseorang, keuntungan bagi yang lain.


0 Pandangan:

Teman Setia

Template Modified By Seri Bahasa Proud To Be A Kinabatangan Blogger